_________________________________________________________________________________
Jiwa menangis diiris sedih
Bermuram durja penuh
penderitaan.
Bermuram durja penuh
penderitaan.
Jiwa terseduh menangis
merintih
Badan terkulai penuh
penderitaan
Bagai terdengar angin
menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai
peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus
gundah.
merintih
Badan terkulai penuh
penderitaan
Bagai terdengar angin
menderu-deru
Awan tebal bergulung-gulung
Halilintar gemuruh bagai
peluru
Semesta alam bagai berkabung
Tak ada kawan menghapus
gundah.
Tak terdengar langkah orang
bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam
di air bah
Tidak terdengarlah orang
menjelang?
bertandang
Sendirilah jiwa rasa tenggelam
di air bah
Tidak terdengarlah orang
menjelang?
Hanya terdengar angin
menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan
tangan itu?
menderu-deru
Di angkasa dingin nan lebar
Adakah orang mengulurkan
tangan itu?
Ya, Allah membisikkan supaya
sabar
Jiwamu sendiri kawanmu
senandung.
sabar
Jiwamu sendiri kawanmu
senandung.
Allah sendiri tempat berlindung
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan
penderitaan dunia ini
Bahwa segala penderitaan
lambat laun
Akan hilang disapu waktu.
Supaya percaya
Senantiasa
Bahwa segala penderitaan diri
Tak seberapa dengan
penderitaan dunia ini
Bahwa segala penderitaan
lambat laun
Akan hilang disapu waktu.
_________________________________________________________________________________
Semoga puisi ini bermanfaat bagi kita semua.
trima kasih telah berkunjung (っ^▿^)
0 Komentar
Post a Comment